
Saat kau merasa hebat, lihatlah bahwa di atas langit masih ada langit. bahkan mungkin langit yang kau anggap sudah kau raih itu mungkin hanya bagian bawah tempurung kelapa dan kau adalah sang katak yang dengan pongahnya bangga sebagai penguasa dunianya yang sempit itu.
Apakah kebanggaan itu? Apakah itu almamater yang hebat? Teman-teman yang banyak? Pekerjaan yang keren? Istri/suami cantik dan ganteng? Anak-anak kah? Otak yang kelewat jenius kah? Pikir lagi! Apa yang kau punya itu pastinya bukan apa-apa, karena akan selalu ada yang lebih dari kamu. Dan bisa jadi saat kau berkaca yang kau lihat hanyalah seekor katak yang pongah, yang sibuk dengan dunianya sendiri.
Semua akan terasa saat kau di bawah, saat-saat kau tidak dianggap dan tidak dihargai. Saat-saat kau merasa terbuang. Dan bisa saja katak-katak pongah yang sedang berkuasa saat ini akan menginjakmu (ini adalah bukti bahwa duniamu jauh lebih sempit dari katak-katak itu, tempurungmu mungkin ada di dalam tempurungnya.) Segalanya akan terlihat tak berarti, apa yang kau banggakan selama ini akan dianggap sampah, dan bahkan lebih buruk, kau hanya dianggap tak ada.
Hai katak, sadarlah, bahwa kau hanyalah makhluk. Makhluk itu selamanya bersifat tak abadi, dan pasti akan pernah meskipun sekali merasakansakit.
Hai katak, hentikan kesombonganmu. Buka tempurungmu dan lihatlah! Di luar sana ada langit, ada matahari, ada bangau yang akan dengan suka hati memangsamu.
Hai katak, hentikan bualanmu. Karena tak akan ada yang mendengar, kau hanya berteriak-teriak di dalam semesta sempitmu sendiri. Ruang tertutup tak berarti yang hanya berjarak sejengkal saja. Apa yang kau harapkan akan didengar?
Hai katak, mengapa masih menyakiti makhluk lain? Satu-satunya yang bisa kau tangkap hanyalah nyamuk, dan mereka pun ada di luar tempurung burukmu itu.
Terimakasih katak.
Comments
Post a Comment