Skip to main content

Galau #2


                                               

Setiap hari pasti selalu ada aja yang nyangkut di kepala, segala pikiran negatif yang bercokol dan gak mau lepas. Apalagi dua hari ini, sejak nilai semester kemarin diumumin, rasanya kok ya makin ga semangat...? (tapi semangat jalan-jalan tetep...T_T). Mau nangis rasanya kalo liat text book yang bertumpuk plus donlotan jurnal yang ga dibaca-baca (cuman ngedonlot doank, bacanya tau dah kapan...). Hah....kayanya masa-masa jadi nerd yang suka dan cinta untuk belajar udah jauh lewat deh, malah mungkin berhentinya prematur pas awal kelas dua SMA. Abis itu blasss ga doyan blajar...dan ga ngerasa guna juga belajar. *(Mungkin ini bukan contoh yang baik ya... hohoho...seharusnya saya bisa lebih semangat, tapi entah kenapa sekarang rasanya makin ga pengen ngeliat si text book-text book itu..pengen muntah bawaannya...!)

OOT dikit (tapi tetep di dalam tema besar yang sama sih: galau), kemaren sempet mellow gara-gara inget jaman-jaman wisuda S1--yang berasa udah lama banget. Antara mo nangis ama ketawa, karena jelas-jelas ga lama abis wisuda (dan mungkin cuman kaya berapa minggu gitu dari ultah) saya diputusin dengan sangat tragis dan telak. Kalo inget jadi dendam...tapi yah, makasih juga sih...karena mungkin kalo dulu tetap sama dia mungkin saya udah jadi emak-emak sekarang, dan belum tentu bakal pernah nginjekin kaki di sini, apalagi ke Liverpool--kampung halaman Beatles tercinta! Jadi, anything goes for a reason... semua terjadi karena ada alasannya. Jadi inget kata-kata seorang anak laki-laki kecil bernama Hugo di sebuah film yang saya tonton tadi sore, yang kira-kira bunyinya:

"The whole world acts as a machine, and every machine works with precise numbers of parts--there're no leftovers. Thus, there must be a reason why I exist."


Kata-kata itu bisa diartiin bahwa si Hugo menganalogikan alias mengandaikan dunia ini sebagai sebuah mesin yang bekerja dan setiap orang merupakan komponen (yang pasti berfungsi) bagi keberlangsungan mesin tersebut. Filosofi yang fantastis untuk sebuah film anak-anak! Mungkin kata-kata ini bisa jadi mood-booster alias pengangkat mood buat akhir minggu ini, setelah kenyataan bahwa pengumuman nilai...(yang alhamdulilah pas-pasan buat "pass"--yang penting ga ngulang..yeyy!)... mendengar keluh-kesah dari orang-orang yang nilainya jauh lebih mending dari kamu, dan baca postingan senang dari orang-orang yang nilainya bagus di fesbuk dan abis itu pada party-party to the max! (makes me wanna misuh-misuh to the max! untung ada media katarsis blog tercinta ini... klo ga ga ngerti deh mo numpahin kemana... pacar jauh, kucing tak ada...:'(....) Beneran, fesbuk itu banyakan mudharatnya daripada manfaatnya -_-; tapi namanya dah kecanduan, dan mungkin emang saya masochist kali ya, bahagia dibombardir bragging orang-orang: bayi, kawinan, nilai, de-es-be...dan saya membalasnya hanya dengan satu cara: foto jalan-jalan...yang diedit dengan indah :). Tuhan memang Maha Adil.

Semoga bisa berfikiran positif, karena sejak nilai diumumin, dua hari ini susah tidur dan mimpi buruk selalu. Dan susah tidur bukannya dipake buat belajar, ga. Tapi dipake buat bengong+fesbuk (nyetalkerin foto orang-orang bule itu pada party-party), dan meratap... self-destructing banget dah.


Comments

Popular posts from this blog

How to Ghibli?

That time of the year, again. Why can't life be more like Ghibli's aesthetics? It has been a while for me to be in my 30s, and soon I will be turning 40. What will one expect when one turns into a 40-year-old woman?  Why can't life be like Ghibli's slice of life feature films? Why can't we find ideal love like in those movies? 3 years ago today I still can't imagine that I finally found out that my (back then) spouse was a serial cheater, a swinger, and an avid liar. My whole life was crumbled, and my mind went crazy, like literally mad (will tell this someday when I'm ready). And briefly after that, I met a random guy, got married again in such a short time, and have a baby not long after. Back then, no one really cares about how I feel inside, my messed up mind is still there up until now. So, what to do? Seiji and Shizuku in Whisper of the Heart (1995) Source: Whisper of the Heart (https://www.cinemaescapist.com/2014/11/whisper-of-the-heart/ & https:/...

#11: Siblings

 Day 11 of 30 days writing challenge. Siblings You either love 'em unconditionally or hate them occasionally . They share the same blood as you, they're your first friends. And it's not uncommon that you spent your days fighting and quarrelling with them at day and get along again at night. Your parents still mad at you but you already reconciliate with them. A brother and a sister As a middle child, I always stuck in between. My brother and my sister both have strong personalities. When they're fighting it's like a fierceful battle between Dragon Slaying Sabre VS Heavenly Sword --minus maybe they're both a bit antagonistic , none really chivalry. Brother My big bro is an amazing abstract learner. Why I said "abstract"? It's because he never did enjoy the typical learning practices in formal education. But when we're younger, different methods weren't there for children with superb or different qualities. Anyways, he's an avid lear...

Ikhtiar

Ingin sekedar berbagi cerita tentang perjalanan hidup sampai mendapatkan yang dinanti-nanti.  Alhamdulillah dua tahun slowdown karena pandemi membawa berkah. Setahun setelah menikah, kami dianugerahi seorang putri yang sangat kami sayangi. Perjalanan  mendapatkannya bisa dibilang tidak mudah. Akumulasi semua pengalaman sebelumnya, banyak rintangan yang dihadapi. Namun syukurlah Allah memberikan amanah kepada kami sekeluarga.  Berkah Habatussaudah Ternyata hadits Rasulullah tentang keutamaan Habatussaudah atau jinten hitam sebagai obat segala penyakit* benar adanya. Jinten hitam ini adalah faktor pembeda utama, selain suami yang sangat sabar dan waktu di rumah yang lebih panjang karena work from home (wfh) . Setelah menikah dengan suami yang penyabar ini, saya disarankan oleh adik saya untuk berikhtiar dengan cara mengkonsumsi 7 (tujuh) butir Habatussaudah/jinten hitam yang sudah disangrai dan madu setiap hari. Cukup tujuh butir, tidak perlu banyak-banyak karena Habatuss...