Ingin sekedar berbagi cerita tentang perjalanan hidup sampai mendapatkan yang dinanti-nanti.
Alhamdulillah dua tahun slowdown karena pandemi membawa berkah. Setahun setelah menikah, kami dianugerahi seorang putri yang sangat kami sayangi. Perjalanan mendapatkannya bisa dibilang tidak mudah. Akumulasi semua pengalaman sebelumnya, banyak rintangan yang dihadapi. Namun syukurlah Allah memberikan amanah kepada kami sekeluarga.
Berkah Habatussaudah
Ternyata hadits Rasulullah tentang keutamaan Habatussaudah atau jinten hitam sebagai obat segala penyakit* benar adanya. Jinten hitam ini adalah faktor pembeda utama, selain suami yang sangat sabar dan waktu di rumah yang lebih panjang karena work from home (wfh). Setelah menikah dengan suami yang penyabar ini, saya disarankan oleh adik saya untuk berikhtiar dengan cara mengkonsumsi 7 (tujuh) butir Habatussaudah/jinten hitam yang sudah disangrai dan madu setiap hari. Cukup tujuh butir, tidak perlu banyak-banyak karena Habatussaudah rasanya 'panas'. Alhamdulillah setelah satu tahun, saya 'isi' dan terlepas dari segala kesulitan selama hamil (sempat 2 kali bedrest karena pendarahan saat trimester 1 dan 3), putri kami akhirnya lahir dengan selamat dan sehat**.
Kenapa saya perlu share ini adalah untuk berbagi kepada siapapun yang memerlukan, khususnya pejuang garis dua, agar jangan menyerah. Anak Kami hadir karena Allah yang mengijinkan, dengan ikhtiar via madu dan Habatussaudah. Selain madu dan Habatussaudah, saya tidak mengkonsumsi ramuan atau obat-obatan lain, termasuk air do'a atau apapun itu. Tidak ada amalan atau rajahan atau bacaan apapun yang kami panjatkan selain do'a normal setelah sholat yang diajarkan di sekolah dulu, ditambah do'a meminta keturunan soleh/solehah dalam Bahasa Indonesia.
Kondisi fisik dan mental Ibu sangat menentukan
Sebagai gambaran, kondisi fisik dan mental saya saat menikah dengan suami sebenernya sudah jauh relatif stabil, karena penanganan medis yang tepat dan akurat.
Bercerita tentang latar belakang fisik, saya dapat dikatakan sulit memiliki keturunan karena saya waktu itu sering bermasalah pada organ reproduksi. Yang pertama adalah operasi KET (Kehamilan Ektopik Terganggu) tahun 2013 dimana tuba falopi kanan saya diangkat beserta kantung bayi yang merobeknya. It was a life/death experience. Operasi kedua (circa 2015) dan ketiga (2017/8(?)) keduanya terkait endometriosis. Umur pun sudah terbilang memberatkan untuk punya anak (diatas 36 tahun). Alhamdulillah semua sudah terlalui.
Kondisi mental juga sama beratnya. Saat ITU saya divonis menderita depresi berat dan psikosis akut (gejala schizophrenia) pada 2017 setelah bubar dengan makhluk jahat tukang main perempuan itu. Alhamdulillah, setelah pengobatan 2 tahun tanpa henti dan setelah tapering obat (pengurangan dosis secara bertahap) saya dinyatakan sehat dan tidak perlu mengkonsumsi antidepressant atau terapi lagi. Saya tidak malu pernah melewati ini semua karena mental health issues bukan aib. I'm a survivor and that matters most! Saya bisa kembali berfungsi normal sebagaimana manusia seharusnya berinteraksi dengan sesama.
Seperti disebutkan di atas, alhamdulillah semesta berjalan beriringan dengan harmonis, karena ada saatnya kerjaan kantor lebih tidak menguras fisik, dapat suami yang supportif dan sabar, serta ikhtiar sesuai jalan yang diajarkan Rasulullah SAW. Terlepas dari semua kesulitan akhirnya ada kemudahan (Q.S 94:6).
Dengan semua kondisi ini Allah tetap memberikan amanah.
Semoga blog ini memberikan sedikit insight
dan semangat kepada teman-teman atau siapapun yang membutuhkan. Do'a dan ikhtiar harus sejalan, dan tauhid tetap dijaga. Semoga bermanfaat.
Wallahua'lam bisawab.
-------
Catatan:
*Hadits dimaksud:
Hadits Habbatussauda Riwayat Al Bukhari Dari Abu Hurairah
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ عُقَيْلٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ، وَسَعِيدُ بْنُ المُسَيِّبِ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ، أَخْبَرَهُمَا: أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «فِي الحَبَّةِ السَّوْدَاءِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ، إِلَّا السَّامَ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair, Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari ‘Uqail, dari Ibnu Syihab dia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Abu Salamah dan Sa’id bin Al Musayyib, bahwa Abu Hurairah mengabarkan kepada keduanya kalau dia mendengar Rasulullah ﷺ berkata: “Di dalam Habbatus sauda’ terdapat obat bagi segala penyakit kecuali as saam (kematian).” Hadits riwayat Al-Bukhari (5688)
Sumber: https://pabrikjammasjid.com/hadits/hadits-tentang-habbatussauda/
Comments
Post a Comment